SEJARAH SMA NU Palembang

Sejarah SMA Nahdlatul Ulama Palembang
Pada tahun 1966 Al mukarrom KH. Malik Tadjuddin, Sayid Taufik Abdullah Gathmir dan Kms. H. Muhammad Ali Azhari dan kawan-kawan mengkavling tanah dengan ukuran ± 90 x 30 M yang terletak di Jalan A. Yani Kelurahan 9/10 ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kotamadya Palembang. Letak geografis SMP NU Palembang adalah sebagai berikut;

a.        Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan. A. Yani
b.       Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk
c.        Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk
d.       Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk
Bangunan yang didirikan terdiri dari 6 lokal/ruangan dengan konstruksi kayu dan beratap genteng. Tetapi seluruh pembangunan terhenti karena KH. Malik Tadjuddin jatuh sakit (1967 – 1970). Kemudian pada awal tahun 1970 Bapak Mahmud Yunus, BA melanjutkan pembangunan gedung sekolah konstruksi bangunan kayu dinding papan lantai tanah atap genteng, walaupun gentengnya tidak beraturan (gentengnya hasil sumbangan). Akhir tahun  1971 bangunan siap dipergunakan.
Tanggal 2 Januari 1972 mulai dibuka MMP (Tsanawiyah) dengan jumlah siswa sebanyak 8 orang, dengan akte notaris LP Ma’arif NU No. 83 tanggal 13 Juni 1961 dengan kepala MMP Bapak Mahmud Yunus, BA dan kepala SMP Ibu Habsah Amin dengan jumlah siswa 6 orang. Pada tahun 1973 juga berdiri SD Nu Palembang yang kepala sekolahnya masih dirangkap oleh Bapak Mahmud Yunus, BA kala itu.
Pada akhir tahun 1973 diputuskan bahwa awal tahun 1974 MMP dilebur atau siswa digabung menjadi siswa SMP NU Palembang dengan jumlah siswa 16 orang dan pada tahun itu juga ada upaya penyerobotan lahan (tanah kaplingan yang diperuntukkan untuk sekolah tersebut belum ada surat/akte nya karena belum ada angsuran serupiah pun ke kotamadya Palembang).
Dikarenakan kesibukan Ibu Habsah Amin mengundurkan diri dan diteruskan oleh Bapak Mahmud Yunus, BA. Pada perkembangannya SMP NU Palembang akhirnya mendapat izin operasional dengan nomor. G.4282/DUP/04/1974 tanggal 31 agustus 1974.
Untuk mengatasi usaha penyerobotan tanah seluas ± 2700 meter dengan harga Rp. 270.000,- akhirnya Bapak Mahmud Yunus, BA dan Bapak Ali Juned (staf pengajar IAIN) berusaha ke Belitang – OKU meminta sumbangan untuk angsuran tanah tersebut.
Selama 2 minggu di Belitang melibatkan pengurus dan warga NU di Belitang termasuk Pasirah Kepala Marga Belitang, Bapak H. Hamzah berhasil mengumpulkan dana ± Rp. 96.000,- dan dipotong untuk   bensin   mobil   Bapak  Ali  Juned   dan   lain-lain sebesar Rp. 6.000,- maka sisa dana Rp. 90.000,- disetor ke pemerintah kotamadya Palembang sebagai angsuran dan atas kebijakan walikota madya Palembang Bapak H. A. Rivai Tjekyan  (1973)   diterbitkanlah   akte jual beli dengan nomor :  0171/DTR/1973.
Pada akhir tahun 1974 kelas III SMP NU Palembang sebanyak 18 orang mengikuti ujian akhir dan lulus 14 orang (± 77%) walaupun ujiannya dilaksanakan di SMP Negeri 7 Palembang. Dikarenakan keberhasilan tersebut Kanwil Depdikbud melakukan suvervisi/akreditasi yang dilaksanakan oleh Kabin Dikmenum dan akhirnya pada tahun 1975 siswa kelas III SMP NU Palembang melaksanakan ujian sendiri dan sejak saat itulah SMP NU Palembang berstatus “Diakui” sampai dengan tahun 2005. Terhitung 12 Oktober 2005 status SMP NU Palembang berubah menjadi “Terakreditasi” dengan nomor keputusan no. 5 tahun 2005 dan berdasarkan keputusan LP Ma’arif Kota Palembang nomor: PC/SK/KEPSEK/I/2007 tanggal 2 Januari 2007.
Kepala SMP NU Palembang terhitung tanggal 2 Januari 2007 sampai dengan Juli 2012 dipimpin oleh Drs. H. Wid Hendi. Selanjutnya Mulai Tahun Pendidikan 2012/2013 sampai dengan sekarang Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Ir. Ahmad Dailami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar